Media belajar Islam – Ahlus Sunnah Wal Jamaah – Sunni Salafiyah

Aqidah golongan yang selamat – al Firqah an-Najiyah

Archive for the ‘Wawasan’ Category

SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN

leave a comment »

Gelombang JARGON Kembali ke Al-Qur’an dan As-Sunnah Sangat Deras Sekali . Sebuah fenomena ???

Akankah terulang Sejarah Akhir priode khulafaur rasyidin di NKRI yg kita cintai …. ?

“Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”

Itulah teriakan Abdurrahman bin Muljam Al Muradi (Khawarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, karamallahu wajhah pada saat bangkit dari sujud shalat Shubuh pada 19 Ramadhan 40 H itu.

Abdurrahman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000 Dinar.
Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Ramadhan 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rasulullah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam.

Sayyidina Ali dibunuh setelah dikafirkan.
Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh tidak menegakkan hukum Allah.

Sayyidina Ali dibunuh atas nama hukum Allah.
Itulah kebodohan dan kesesatan orang Khawarij yang saat ini masih ngetrend ditiru oleh sebagian umat muslim.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

December 21, 2017 at 1:30 am

Posted in Siroh, Wawasan

Peta Palestina

leave a comment »

Palestine Map – Map Courtesy of National Geographic Magazine, 1947.

Written by SunniAswaja

December 18, 2017 at 2:12 am

Posted in Wawasan

Sejarah Ketupat

leave a comment »

Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.

Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Arti Kata Ketupat.

Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku
Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat.
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Laku Papat.
1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

July 14, 2016 at 2:11 am

Posted in Wawasan

Seruan Untuk Bangsa Indonesia

leave a comment »

(Ketua Ikatan Ulama Suriah, Dr. Muhammad Taufiq Said Ramadhan al-Buthi)

Dimuat Majalah Cahaya Nabawiy, Edisi 146-Pebruari 2016

Syaikh Dr Muhammad Taufiq adalah putra dari Syaikh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, seorang ulama besar yang meninggal karena bom di Suriah. Pada bulan Nopember 2015 lalu, untuk kesekian kalinya Dr Taufiq mengunjungi Indonesia. Kunjungan kali ini untuk menghadiri sekaligus menjadi pembicara pada acara International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke IV yang sedang berlangsung di UIN Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur.

Sepulang ke Suriah, Dr Taufiq yang menjadi Ketua Ikatan Ulama Suriah ini mengirim surat via email kepada salah satu muridnya di Indonesia, Gus Nailurrahman bin Idris Hamid, Pasuruan. Surat berisi seruan dan ajakan kepada bangsa Indonesia itu menyikapi berbagai dinamika dan perselisihan umat Islam dewasa ini.

Faris Khoirul Anam yang berkesempatan menjadi penerjemah beberapa ceramah beliau di Indonesia, yaitu di Masjid Agung Jami Kota Malang dan pada acara ICIS sendiri, diminta oleh Gus Mamak – demikian putra KH Idris Hamid itu biasa dipanggil – untuk menerjemahkan surat tersebut. Atas izin dari beliau pula, melihat pentingnya surat seruan tersebut, Cahaya Nabawiy menampilkannya secara utuh untuk pembaca, dengan dilengkapi sub-sub judul untuk memperjelas bagian pembahasannya.

Umat Islam Indonesia Miliki Kemurnian Fitrah dan Akhlak Karimah

Segala puji bagi Allah Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam terhaturkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari akhir.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

July 13, 2016 at 2:28 am

Posted in Wawasan

Pesantren Rubath Tarim Hadramaut Yaman

leave a comment »

Sekilas mengenal profil pesantren Rubat Tarim yang telah banyak menelorkan ulama besar di Asia Tenggara, Afrika dan penjuru dunia lainnya

Pendahuluan

Kota Tarim sejak dulu merupakan pusat ilmu dan penyebaran agama Islam, pakar sejarah mengatakan demikian. Kerena, melalui perantau yang berasal dari kota ini pada khususnya dan Hadramaut pada umumnya Islam menyebar hingga ke Timur Asia, India, Indonesia, Malaysia, Berunei Darussalam, Fhilipina, Singapura, juga belahan Afrika, Kongo, Somalia, dan Sudan.

Mereka para muhajirin tersebut pergi untuk berdakwah, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdagang, hingga negeri-negeri yang dulunya kafir berubah menjadi negeri-negeri Islam.

Sayyidina Imam Ahmad bin Hasan al-Attas menyebutkan bahwa sebagian ulama Tarim telah hijrah sejak lebih dari 1000 tahun lalu, diantara mereka ada yang menjadi qadhi (hakim) di Mesir, padahal negeri ini dan    al-Azharnya sudah terkenal sejak dulu sebagai pusat cendekiawan-cendekiawan muslim.

Pada abad-abad selanjutnya fenomena ini mulai berubah, jika sebelumnya para ulama hijrah dari kota Tarim Al-Ghanna ini, kini orang mulai berdatangan ke Tarim untuk menuntut ilmu. Itu terjadi baik dimasa hidup Habib Syekh Abu Bakar bin Salim, masa putra beliau Hamid dan Husin juga di masa Imam Abdullah al-Haddad. Hal ini terjadi terus menerus hingga pada paruh pertama abad ke-13 H. Kota Tarim kian dipenuhi pendatang asing, diantara mereka Sayyid Imam al-Habib Sholeh al-Bahrain, Salim bin Sa’id bin Syumaeil, Syekh Abdullah Basaudan, al-Habib Abu Bakar bin Abdullah al-Attas, dan sebagainya. Pendatang-pendatang ini tinggal di mesjid-mesjid dan juga di zawiyah-zawiyah yang ada di Tarim.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

May 21, 2012 at 6:33 am

Posted in Ulama Aswaja, Wawasan

Kiai Alumni Al Maliki Bentuk Haiah Asshofwah

leave a comment »

Jepara Para Ulama, Kiai Sepuh dan santri se-Indonesia berkumpul dan bersilaturahim di Jepara, Jawa Tengah. Selain silaturahim, mereka ini juga mendirikan sebuah lembaga baru bernama Haiah Asshofwah, organisasi yang beranggotakan alumni santri dari Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi.

Mereka berkumpul dalam sebuah acara bertajuk Multaqo Sanawi Li Khirriji Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani ke-XIX di Kampus Az Zahra Boarding School, Jl Raya Jepara Bangsri, Sekuro Mlongo, Jepara, Jawa Tengah dari hari Rabu (10/2/2010) hingga Kamis (11/2/2010) ini.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

February 29, 2012 at 3:37 pm

Posted in Wawasan

Kaum Sufi Melawan Kolonialisme dan Imperialisme

leave a comment »

Oleh Zainal Fanani*

“Kaum sufi seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa; juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada; seperti air hujan, mengaliri segala sesuatu.”
[Al-Junaid Al-Baghdady]

Prolog

Diskursus tasawuf telah menarik banyak perhatian, baik dari kalangan sarjana barat maupun para pemikir muslim sendiri. Keberadaannya seakan menjadikan decak kagum’ bagi para pengagungnya sekaligus menjadi bahan cibiran orang yang membencinya. Uniknya, ada sederet model pembacaan yang ditawarkan. Ini penting penulis sebut di sini, supaya nanti bisa nyambung dengan apa yang penulis uraikan. Kalangan Orientalis-meski tidak semuanya-misalnya, dengan teori borrowing and influence (meminjam dan keterpengaruhan) mendaku bahwa tasawuf dalam tradisi Islam hanyalah sekedar proses copy paste dari tradisi di luar Islam (filsafat Yunani, Neo-Platonisme, Hellenisme, dan tasawuf Kristen). Sebagian peneliti Muslim dari kalangan Salafi-Wahabi memandang bahwa tasawuf adalah barang haram, lebih dari itu, seorang sufi dalam pandangan mereka berbanding lurus dengan Kafir-Musyrik. Argumen kelompok terakhir ini berdasarkan pandangan literal (harfiyah), bahwa, dalam Qur’an ataupun Hadis tidak ditemukan kata Tasawuf. Muara dari dua kelompok di atas pada akhirnya adalah sama, yakni ingin menegaskan bahwa dalam Islam tidak ada istilah tasawuf.
Read the rest of this entry »

Written by SunniAswaja

February 20, 2012 at 6:41 am

Posted in Wawasan